rodajuang.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Global
  • Edukasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Hubungi Kami
  • Home
  • Nasional
  • Global
  • Edukasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
rodajuang.com
No Result
View All Result

5 Cara Menebak Siapa Juara Piala Dunia, dari Analisa Komputer hingga Faktor Klub

November 28, 2022
in Global
Reading Time: 5 mins read
5 Cara Menebak Siapa Juara Piala Dunia, dari Analisa Komputer hingga Faktor Klub
0
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

DOHA, KOMPAS.com – Apa kesamaan ramalan, taruhan, kecerdasan buatan, para bankir investasi, serta kolega Anda?

Jawabannya: sama-sama berupaya memprediksi juara Piala Dunia.

Namun, motifnya bermacam-macam. Bandar judi, misalnya, ingin mengeruk uang berlimpah dari para penjudi yang tebakannya salah.

Artikel Terkait

Lucile Randon, Pemegang Rekor Orang Tertua di Dunia, Meninggal pada Usia 118 Tahun

Nelangsa Imigran Suriah: Diselamatkan dari Laut Lalu Malah Dideportasi

Kecelakaan Helikopter di Kyiv Tewaskan 17 Orang, Termasuk Menteri Dalam Negeri

Adapun lembaga-lembaga keuangan ingin memperlihatkan keakuratan model-model peramalan yang lazim guna memprediksi pergerakan pasar.

Namun demikian ketidakpastian permainan sepak bola sangat menghambat keakuratan model mereka.

Logika serupa berlaku untuk urusan ramal-meramal yang berbau “mistis”, seperti sosok peramal Athos Salome dari Brasil.

Pria ini, yang pernah mengeklaim berhasil meramal pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina, menganggap keberhasilan meramal hasil akhir laga sepak bola adalah semacam validasi “kekuatan” mereka.

Dan, jangan lupakan pula kehadiran para pengamat sepak bola–diwakili para pemain dan pelatih–yang diberi tempat oleh media di seluruh dunia menjelang turnamen itu digelar. Tentu saja, tebakan mereka acap kali tidak akurat.

Asosiasi sepak bola dunia, FIFA, memperkirakan lima miliar orang menonton laga-laga yang digelar di Qatar pada tahun ini.

“Kebiasaan berjudi terkait keinginan manusia demi kepuasan, apakah itu soal duit atau sedikit kegembiraan, bahkan ketika tanpa uang di dalamnya,” kata Profesor Robert Simmons, ahli ekonomi Universitas Lancaster, Inggris.

Ironinya, Piala Dunia adalah turnamen yang sulit sekali diprediksi. Kekalahan mengejutkan tim favorit, seperti Argentina yang ditekuk Arab Saudi dan kekalahan Jerman dari Jepang, menunjukkan betapa berisikonya mengikuti prediksi apa pun.

Dengan mengingat hal itu, berikut adalah cara-cara masyarakat mencari semacam pegangan – walaupun mungkin tidak akurat.

BBC tidak menyarankan apapun dari metode-metode ini.

Analisa komputer “siapa juaranya”

GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Apakah algoritma dan kecerdasan buatan akurat dalam meramalkan siapa pemenang Piala Dunia?

Algoritma dan kecerdasan buatan adalah cara terbaru untuk memprediksi negara mana yang bakal mengangkat trofi Piala Dunia pada 18 Desember nanti.

Metode ini ramai diperbincangkan saat diperkenalkan oleh Alan Turing Institute, pusat riset utama ilmu data dan kecerdasan buatan, di Inggris.

Para ilmuwan di lembaga tersebut menjalankan 100.000 simulasi komputer dari 64 laga selama Piala Dunia, dengan menggunakan hasil dan statistik sebelumnya.

Pemenang lima kali trofi ini, yakni Brasil, berada di posisi teratas nyaris satu dari empat kali simulasi, diikuti Belgia dan pemenang dua kali turnamen ini, Argentina dan Perancis.

Terbukti, ramalan Argentina bakal memenangi laga itu kini menjadi goyah setelah mengetahui hasil akhir laga awalnya.

“Kami tentu saja tidak akan merekomendasikan, siapa pun yang bertaruh, pada salah satu prediksi kami,” kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan.

“Tidak peduli seberapa bagus model Anda, sepak bola adalah permainan acak.”

Memang, beberapa lembaga keuangan, termasuk Goldman Sachs, UBS dan ING salah menentukan siapa pemenang pada dua turnamen terakhir.

Tentu saja ada pengecualian, ketika Liberium Capital yang berbasis di London, dengan ahli strategi Joachim Klement, mengembangkan algoritma yang secara tepat memprediksi Jerman sebagai pemenang Piala Dunia 2014 dan Perancis di Piala Dunia 2018.

Tapi bukankah perhitungan itu semata-mata acak? Bahkan Klement berujar faktor acak itu memainkan faktor yang lebih dominan ketimbang lainnya.

Dia mengatakan kepada situs berita keuangan Marketwatch bahwa modelnya hanya menentukan 45 persen peluang tim untuk memenangkan turnamen, dan 55 persen sisanya adalah keberuntungan belaka.

Kekuatan “psikis” hewan-hewan peramal

Paul si gurita menjadi peramal saat Piala Dunia 2010. Dia berhasil menebak Spanyol sebagai juara saat itu.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Paul si gurita menjadi peramal saat Piala Dunia 2010. Dia berhasil menebak Spanyol sebagai juara saat itu.

Panda, alpaka, musang dan unta adalah hewan-hewan yang dimintai ramalannya saat Piala Dunia.

Ingatkah Anda betapa kita begitu tergila-gila Paul si Gurita. Hewan bertubuh lunak ini tampil sebagai “peramal” yang disanjung setelah serangkaian prediksinya benar selama Piala Dunia 2010–termasuk Spanyol sebagai pemenang turnamen.

Paul, asal kota Oberhausen, Jerman, dihadiahi dua kotak berisi makanan, masing-masing dihiasi dengan bendera tim yang akan berlaga. Dia memilih kotak “benar” pada 12 dari 14 kesempatan.

Yang menyedihkan, Paul mati beberapa bulan setelah turnamen sepak bola itu berakhir.

Namun, para ilmuwan terus mempertanyakan “kekuatan psikis” semacam itu.

Dalam kasus Paul, bahkan ada kecurigaan ilmiah bahwa gurita lebih tertarik pada garis-garis horizontal daripada vertikal, yang dapat menjelaskan preferensi beberapa bendera nasional.

Taruhan kadang-kadang tidak meleset

Ini sama sekali bukan soal dukungan perjudian terkait hasil laga Piala Dunia, tetapi bahkan para ahli seperti Profesor Simons mengakui bahwa perusahaan-perusahaan taruhan “bersiap” dalam memilih berbagai hasil.

“Tidak ada prediksi yang benar-benar bagus, tetapi para bandar adalah sumber informasi yang baik, karena jika mereka melakukan kesalahan, mereka akan menggelontorkan uang,” katanya.

Profesor Simons mengacu pada alokasi peluang hasil tertentu.

Brasil, misalnya, tampil sebagai favorit 3/1 di beberapa situs taruhan, sementara finalis turnamen terakhir Kroasia tercatat sebagai 100/1. Tuan rumah Piala Dunia Qatar dinilai berpeluang satu dibanding 1.000 untuk merebut gelar.

Peluang ditetapkan untuk memastikan para bandar menghasilkan lebih banyak uang ketimbang para penjudi, jadi mengikuti peluang bukanlah jaminan keberhasilan.

Sejarah (dan geografi) menjadi penting

Pada 1962, Brasil menjadi negara kedua yang berhasil mempertahankan gelar juara Piala Dunia.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Pada 1962, Brasil menjadi negara kedua yang berhasil mempertahankan gelar juara Piala Dunia.

Piala Dunia telah banyak berubah sejak kali pertama dipentaskan di Uruguay pada 1930.

Turnamen sepak bola bergengsi ini berkembang luar biasa dalam hal jumlah peserta, popularitas dan dari sisi kepentingan.

Tetapi ada beberapa hal tetap yang cukup untuk dapat diprediksi, berdasar data singkat ini:

  • Sejak 1978, hanya tiga partai final yang menampilkan tim yang belum pernah memenangkan turnamen.
  • Terakhir kali tim yang mempertahankan gelar juara adalah pada Piala Dunia 1962, ketika juara bertahan Brasil tampil sebagai juara.
  • Hanya Brasil, Jerman, dan Spanyol yang pernah memenangkan Piala Dunia di luar benua mereka.
  • Tidak ada negara Afrika yang lolos dari babak perempat final, sedangkan Korea Selatan adalah satu-satunya negara Asia yang mencapai semifinal (di Piala Dunia 2002).
  • Hanya Spanyol yang berhasil menjadi juara setelah kalah di laga pembuka (di Piala Dunia 2010).

Minta bantuan pemain klub Italia atau Jerman

Lautaro Martinez, pemain Inter Milan, menjadi andalan timnas Argentina.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Lautaro Martinez, pemain Inter Milan, menjadi andalan timnas Argentina.

Dan akhirnya, kita perlu membicarakan tentang efek Bayern Muenchen dan Inter Milan. Sejak 1982, setidaknya satu pemain dari tim Jerman dan Italia ini tampil di final Piala Dunia.

Mungkinkah hal itu terulang di Qatar? Bayern memiliki 17 pemain di Piala Dunia 2022 di tim nasional yang berbeda, sementara Inter memiliki enam pemain.

Fakta ini barangkali menghibur sejumlah fans Argentina yang putus asa–striker Lautaro Martinez adalah salah satu pemain top Inter Milan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Cara #Menebak #Siapa #Juara #Piala #Dunia #dari #Analisa #Komputer #hingga #Faktor #Klub

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: -Dohajuara piala duniaPiala Dunia 2022piala dunia qatarQatar
ShareTweetSend

Related Posts

Lucile Randon, Pemegang Rekor Orang Tertua di Dunia, Meninggal pada Usia 118 Tahun
Global

Lucile Randon, Pemegang Rekor Orang Tertua di Dunia, Meninggal pada Usia 118 Tahun

February 1, 2023
Nelangsa Imigran Suriah: Diselamatkan dari Laut Lalu Malah Dideportasi
Global

Nelangsa Imigran Suriah: Diselamatkan dari Laut Lalu Malah Dideportasi

January 31, 2023
Kecelakaan Helikopter di Kyiv Tewaskan 17 Orang, Termasuk Menteri Dalam Negeri
Global

Kecelakaan Helikopter di Kyiv Tewaskan 17 Orang, Termasuk Menteri Dalam Negeri

January 30, 2023
Rambo Rusia Siap Berjuang di Sisi Ukraina, Mengaku Sangat Benci Negaranya
Global

Rambo Rusia Siap Berjuang di Sisi Ukraina, Mengaku Sangat Benci Negaranya

January 29, 2023
Ukraina Terkini: 22 Orang Masih Hilang Usai Rudal Rusia Hantam Dnipro
Global

Ukraina Terkini: 22 Orang Masih Hilang Usai Rudal Rusia Hantam Dnipro

January 28, 2023
Di Balik Kesepakatan Tambang Jerman yang Diprotes Greta Thunberg
Global

Di Balik Kesepakatan Tambang Jerman yang Diprotes Greta Thunberg

January 27, 2023
Next Post
Kasus Gagal Ginjal Akut, Bareskrim Periksa Drum Bekas PT Afi Farma

Kasus Gagal Ginjal Akut, Bareskrim Periksa Drum Bekas PT Afi Farma

Penulis Black Panther: Wakanda Forever Ungkap soal Shuri di Skrip Awal

Penulis Black Panther: Wakanda Forever Ungkap soal Shuri di Skrip Awal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Opini

larangan eskpor batu bara

Pengusaha Batu Bara Berjuang di Tengah Kebijakan Larangan Ekspor

August 17, 2022
investasi RI 2023

Realisasi Investasi RI Bakal Merosot di 2023, Imbas Resesi?

November 3, 2022
luhut haris azhar dapat perhatian PBB

Perseteruan Luhut-Haris Azhar Soal Blok Wabu Dapat Perhatian PBB

November 24, 2021
tokoh politik kritik luhut

Saat Tokoh Politik Ramai-ramai Kritik Luhut soal Penanganan Covid-19

September 27, 2021
EBT di Indonesia-cover-1

Besarnya Potensi EBT di Indonesia Tidak Sebanding dengan Nasibnya!

October 28, 2022

Berita Terpopuler

  • Obat Terapi Covid-19 untuk Isolasi Mandiri

    Obat Terapi Covid-19 untuk Isolasi Mandiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orangtua, Seperti Ini 4 Prinsip Gizi Seimbang bagi Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Pejabat hingga Pengusaha Raih Keuntungan di Bisnis Tes PCR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perhatikan, Cara Membersihkan Sepatu Berdasarkan Materialnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wajib Cuci Tangan Setelah Menyentuh Benda-benda Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Perbedaan Batuk Kering Biasa dan Gejala Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Menggoreng dengan Air Fryer Lebih Sehat?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
rodajuang.com

Platform Digital Berita Online Tepercaya.
Menyajikan berita pilihan dari media nasional.

rodajuang.com »

Recent Posts

  • Anggota DPR Minta Komnas HAM Intervensi Kasus Kekerasan Seksual
  • Lucile Randon, Pemegang Rekor Orang Tertua di Dunia, Meninggal pada Usia 118 Tahun
  • 7 Jurusan Kuliah IPS, Kamu Cocok yang Mana?

Categories

  • Edukasi
  • Global
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Global
  • Edukasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Hubungi Kami

© 2022 rodajuang.com - rodajuang.com.