Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK-LMND) Pandeglang menggelar aksi demonstrasi pada pada Selasa (23/11) di Tugu Jam, Alun-alun Pandeglang, Banten.
Aksi yang dilakukan EK-LMDN Pandeglang tidak lain adalah menuntut kepada KPK untuk segera memeriksa terkait dua pejabat menteri, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir, yang terlibat dalam kasus dugaan bisnis tes PCR.
Mohammad Abdullah atau yang biasa dipanggil Abdul selaku Ketua EK-LMND Pandeglang berharap supaya KPK bertindak tegas dan tidak menutup mata atas keterlibatan dua menteri dalam pusaran bisnis tes PCR.
“Saya harap, agar KPK segera mengusut tuntas kasus dugaan bisnis PCR, yang dilakukan oleh Luhut dan Erick Thohir. Lakukan pemeriksaan terhadap mereka,” tukas Abdul.
Masih dari rumpun organisasi yang sama, Sekretaris EK-LMDN Pandeglang Asep Saepullah menilai kasus bisnis tes PCR yang melibatkan dua menteri di era Jokowi ini merupakan bentuk praktik oligarki di Indonesia.
“Pemberlakuan tes PCR, sebagai syarat perjalanan oleh pemerintahan dengan harga yang sangat mahal, merupakan praktek dari oligarki demi keuntungannya sendiri, tanpa memikirkan nasib rakyat,” tegas Asep.
Adanya desakan-desakan hingga aksi demonstrasi ini karena LMND menilai KPK masih bertindak setengah-setengah dalam melakukan proses laporan dugaan korupsi di bisnis PCR meski sudah dilaporkan oleh banyak pihak yaitu PRIMA, Barisan Kuning Anti Korupsi hingga politisi Ferry Joko Juliantono.
Di sisi lain, beberapa LMND di berbagai daerah di Indonesia juga bergerak. Termasuk salah satunya LMND yang berada di Bali yang turut menggelar aksi tersebut.
Dalam hal ini, Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Bali turut menuntut KPK agar segera memeriksa Menko Marves yang juga Ketua PPKM dan Menteri BUMN Erick Thohir atas keterlibatan mereka dalam di bisnis tes PCR.
Aksi dari LMND Bali ini telah dilaksanakan pada Senin (22/11). Tepatnya sehari sebelum EK-LMND Pandeglang demonstrasi. Titik awal para peserta aksi berada di Parkir Timur Lapangan Puputan Renon.
Lalu, massa bergerak melakukan longmarch ke kantor DPRD Provinsi Bali sambil membentangkan spanduk bertuliskan “Segera Periksa Duo Cukong Penikmat Cuan Rakyat” hingga poster-poster yang bertajuk “Rindu KPK Yang Dulu” hingga “Datang ke KPK dan Buktikan Kalau Tak Bersalah”.
Namun sangat disayangkan, para peserta aksi di Bali tidak diperkenankan menemui anggota DPRD di kantor tersebut. Para peserta aksi hanya bisa berorasi di depan pagar karena tak diperbolehkan masuk oleh petugas keamanan setempat.
Dalam pernyataan sikap dan orasi kemarin, Korlap Aksi LMND Bali, Jonathan Kevin menyatakan bahwa dalam konflik kepentingan (conflict of interest) di bisnis tes PCR yang melibatkan nama dua menteri, KPK harus secara tegas segera lakukan pemanggilan untuk proses pemeriksaan.
Sebelumnya anggota mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) di Jakarta juga telah melakukan aksi demonstrasi ke Gedung KPK yang dilaksanakan pada pada Selasa (9/11). Mereka menuntut hal yang sama seperti LMND di daerah, yaitu mendesak KPK untuk memeriksa Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam dugaan kasus bisnis tes PCR di masa pandemi.