Pengamat politik Ujang Komaruddin baru-baru ini komentar terkait kabar miring terkait kasus bisnis tersembunyi tes PCR. Ujang sudah memiliki firasat akan adanya permainan bisnis dalam penyediaan alat tes PCR yang melibatkan para pejabat negara. Ternyata firasat tersebut pun benar adanya. Lantaran terungkap para pembantu presiden di era Jokowi diduga menikmati hasil bisnis PCR .
Menurut Ujang, jika kedapatan menteri atau pejabat negara yang ikutserta dalam bisnis tersebut, tidaklah sangat memiliki etika.
Sebelumnya, dirinya telah memiliki prasangka yang buruk dengan kebijakan tes PCR yang berbayar. Ia sudah menduga akan tes tersebut terdapat sebuah bisnis yang sedang berjalan. Prasangka ini semakin kuat ketika pemerintah mencoba untuk menggratiskan program vaksin untuk menangani pandemi.
“Vaksin, kan, gratis! Masa iya PCR bayar! Ini saya curiga,” tandas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Dalam masalah ini, Ujang juga mendesak kepada Presiden Jokowi harus bertindak tegas dalam sejumlah menteri yang terlibat dalam bisnis tersebut. Menurutnya, Jokowi seharusnya bisa mencopot atau reshuffle menteri yang diduga kuat dalam ikut bisnis PCR tersebut.
Di sisi lain, Adhie Massardi selaku mantan juru bicara kepresidenan Abdurrahman Wahid juga membeberkan alasannya mengapa ia belum mengeluarkan suaranya mengenai kasus bisnis tes PCR, lantaran masih belum dapat memahami motif pejabat negara melakukan hal tersebut.
“Sejak isu PCR merebak beberapa hari lalu, saya tidak pernah komen karena hingga hari ini nggak bisa pahami,” tulis Adhie dalam unggahan akun Twitter @AdhieMassardi.
“Apa yang dorong pejabat yang sudah super kaya itu tega gorok leher rakyat yang ekonominya sudah sekarang gegara berbulan-bulan digencet Covid-19,” pungkasnya.
Tak lupa juga Adhie menyatakan keluh kesahnya bahwa rakyat Indonesia saat ini sudah sekarat dalam bertahan menghadapi pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai. Ia membayangkan betapa terlukanya hati masyarakat Indonesia apabila benar adanya kasus bisnis dalam tes PCR tersebut.
Seperti yang diketahui, belakangan ini tersebar kabar yang berhembus mengenai lingkaran bisnis tes PCR yang diduga kuat menyeret nama beberapa pejabat publik, salah satunya adalah Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.